Pages

Selasa, 20 November 2012

TRADISI PENGUBURAN JENAZAH DI DESA SINABUN




Secara garis besar desa sinabun memiliki beberapa aturan dalam upacara penguburan jenazah, sebagai berikut:


     1.      Di desa sinabun memperbolehkan suatu keluarga mengubur jenazah keluarganya jika memang sudah ada diwasa(penanggalan yang cocok).

     2.      Di desa sinabun tidak memperbolehkan suatu keluarga untuk mengubur(memakamkan) jenazah kelurganya apabila ada suatu upacara yadnya yang sedang berlangsung atau sesudah melakukan suatu upacara di pura kanghyangan tiga untuk meminta restu dari tuhan untuk melakukan upacara  yadnya di pura yang dikenal dengan nama (menekang base). Maka jenazah tersebut harus di makamkan setelah upacara selesai  (karya ring pura usan).
3.      Di desa sinabun apabila ada bayi yang baru lahir meninggal maka keluarga yang bersangkutan tidak boleh masuk dan sembahyang di pura-pura besar di sinabun maupun bertirta yatra ke pura-pura lainnya  selama 12 hari dan semua warga desa sinabun tidak boleh masuk dan sembahyang di pura-pura besar di sinabun maupun bertirta yatra ke pura-pura lainnya selama 3 hari.
4.      Di desa sinabun tidak memperbolehkan apabila suatu keluarga ingin memakamkan jenazah keluarganya dengan langsung membakar tubuh sang jenazah, apabila tidak dalam upacara pengabenan atau yang disebut dengan pitra yadnya.
5.      Di desa sinabun juga mengenal adanya upacara mebeye (seperti upacara pitra yadnya) tapi ruang lingkup upacaranya lebih kecil daripada upacara pitra yadnya.

Minggu, 18 November 2012

ASAL-USUL DESA SINABUN

Jika dilihat dari arti kata,,,Sinabun berasal dari 2 kata yaitu sinah(sirnah) yang artinya menghilang dan buung  artinya tidak jadi, jadi sinabun yaitu sebuah desa yang terbentuk karena ketidak jadiannya untuk menghilang dari salah satu daftar desa di kecamatan sawan kabupaten buleleng.  
 
jika dilihat dari sudut pandang lain:
    Sebelum Desa Sinabun terbentuk pada jaman dahulu, Desa Sinabun bernama Desa Menasa yang mana desa tersebut terletak di sebelah timur Desa Sinabun yang sekarang.
Yang mana pada jaman itu di Desa Manasa berdiri suatu pedukuhan yang mana pada jaman itu masih menikuti tata cara kerajaan Majapahit, dengan dibuatnya suatu petilasan atau pemujaan dengan lambing Ganesa. Ganesa tersebut merupakan bakti dan sujud pada kerajaan Majapahit. Dan setelah itu menurut cerita terjadi suatu wabah penyakit yang dasyat di Desa Menasa maka penduduk desa Menasa banyak menginggalkan tempat.

Sabtu, 17 November 2012

MONOGRAFI DESA SINABUN



1.    Nama Desa      : Desa Sinabun
2.   Sejarah Desa :
Sebelum Desa Sinabun terbentuk pada jaman dahulu, Desa Sinabun bernama Desa Menasa yang mana desa tersebut terletak di sebelah timur Desa Sinabun yang sekarang.
Yang mana pada jaman itu di Desa Manasa berdiri suatu pedukuhan yang mana pada jaman itu masih menikuti tata cara kerajaan Majapahit, dengan dibuatnya suatu petilasan atau pemujaan dengan lambing Ganesa. Ganesa tersebut merupakan bakti dan sujud pada kerajaan Majapahit. Dan setelah itu menurut cerita terjadi suatu wabah penyakit yang dasyat di Desa Menasa maka penduduk desa Menasa banyak menginggalkan tempat.
      a.  Ada yang lari ke Desa Suwug
      b.  Ada yang lari ke Desa Bengkala
      c.  Ada yang lari ke barat yang sekarang menjadi Desa Sinabun
Desa Sinabun diambil dari awal kata Sinuhun (Horma Kepada Beliau) yang bersetana di Dusun Menasa. Kata Sinuhun menjadi kata Desa Sinabun dan juga ada suatu peninggalan dari Kerajaan Majapahit, antara lain pakaian-pakaian raja dan peralatan-peralatan upacara yang sekarang disimpan di Desa Adat Sinabun, dan juga sebuah gamelan Jawa (Gong Jangjng) yang sekarang disimpan di salah satu rumah warga yang diperkirakan penduduk asli Desa Sinabun dan merupakan hadiah bagi masyarakat pada waktu itu yang terdiri dari:
Desa Adat Pekraman Sinabun terdiri dari 5 (lima) tempek Adat yaitu:

DAMPAK MOBILITAS SOSIAL, IPS ,KLS XII, SMT 1, BAB 2

Dampak negatif

  • Konflik antarkelas
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas.
Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.
  • Konflik antarkelompok sosial
Di dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di antaranya kelompok sosial berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku, dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul konflik.
Contoh: tawuran pelajar, perang antarkampung.
  • Konflik antargenerasi
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.
Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.

SALURAN-SALURAN MOBILITAS SOSIAL, IPS, KLS XII, SMT 1, BAB 2

  • Angkatan bersenjata Merupakan salah satu saluran mobilitas sosial.
Angkatan bersenjata merupakan salah satu saluran mobilitas sosial
Angkatan bersenjata merupakan organisasi yang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan yang disebut kenaikan pangkat. Misalnya, seorang prajurit yang berjasa pada negara karena menyelamatkan negara dari pemberontakan, ia akan mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Dia mungkin dapat diberikan pangkat/kedudukan yang lebih tinggi, walaupun berasal dari golongan masyarakat rendah.
  • Lembaga-lembaga keagamaan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS SOSIAL, IPS ,KLS XII, SMT 1, BAB 2

Mobilitas sosial dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
  • Perubahan kondisi sosial
Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat. Misalnya, kemajuan teknologi membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Perubahan ideologi dapat menimbilkan stratifikasi baru.
Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan cirti fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. Misalnya, perkembangan kota, transmigrasi, bertambah dan berkurangnya penduduk.

BENTUK MOBILITAS SOSIAL, IPS, KLS XII, SMT 1, BAB 2



a.  Mobilitas vertical ke atas (Sosial Climbing)
 Sosial climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang
Sosial climbing memiliki dua bentuk, yaitu :
  • Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah tersedia. Contoh: A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah. 
  • Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari pada lapisan sosial yang sudah ada. Contoh: Pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru tersebut, sehingga status sosialnya naik. 
Adapun penyebab sosial climbing adalah sebagai berikut :
  •  Melakukan peningkatan prestasi kerja 
  • Menggantikan kedudukan yang kosong akibat adanya proses peralihan generasi
  b.   Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking)
 Sosial sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses sosial sinking sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.

Social sinking dibedakan menjadi dua bentuk :
  •  Turun nya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat karena melakukan tidakan pelanggaran berat ketika melaksanakan tugasnya. 
  • Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial. Contoh Tim Juventus terdegradasi ke seri B. 
Penyebab sosial sinking adalah sebagai berikut.:
  •  Berhalangan tetap atau sementara.
  •  Memasuki masa pensiun. 
  • Berbuat kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan atau di pecat dari jabatannya. 

FAKTOR PENGHAMBAT MOBILITAS SOSIAL,IPS, KLS XII, SMT 1, BAB 2

Faktor penghambat mobilitas sosial
              Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat itu antara lain sebagai berikut :

  • Kemiskinan Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit 
  • Diskriminasi Kelas Sistem kelas terturup dapat menghalangi mobilitas ke atas, terbukti denga adanya pembatasab keanggotaan suatu orgnisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan. seperti yang terjadi di Afrika Selatan di masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa dan tidak memberi kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut Apharteid dan dianggap berakhir ketika Nelson Mandela, seorang kulit hitam, terpilih menjadi presiden Afrika Selatan 
  • Perbedaan Ras dan Agama Dalam sistem kelas tertutup dapat memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal ke atas. Dalam agama tidak dibenarka seseorang dengan sebebas-bebasnya dan sekehendak hatinya berpindah-pindah agama sesuai keinginannya. 
  • Perbedaan jenis kelamin (Gender) Dalam masyarakat, pria di pandang lebih tinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih mobil daripada wanita. Perbedaan ini mempengaruh dala mencapai prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan dalam masyarakat. 
  • Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat kuat Sosialisasi yang sangat atau terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses mobilitas sosial. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku. 
  • Perbedaan Kepentingan Adanya perbedaan kepentingan antarindividu dalam sutu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu saling bersaing untuk memperebutkan sesuatu.

CARA MELAKUKAN MOBILITAS SOSIAL, IPS, KLS XII, SMT 1, BAB 2

Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
  • Perubahan standar hidup
Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan memengaruhi peningkatan status.
Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak mengubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.
  • Perkawinan
Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan.
Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut.

PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL, IPS, KLS XII, SMT 1, BAB 2

Mobilitas sosial adalah perubahan masyarakat dari satu posisi status ke posisi lain. Masyarakat, yang merupakan kumpulan individu senantiasa dinamis sesuai dengan perubahan individu di dalamnya. Secara normal manusia selalu berusaha untuk meningkatkan status dalam masyarakat. Mereka akan berusaha untuk mencapai posisi yang tinggi jika sekarang menempati posisi sosial rendah. Atau mereka akan berusaha untuk mencapai strata sosial yang lebih tinggi dibanding yang telah dicapai saat ini. Orang-orang di dalam masyarakat selalu beruba-ubah status mereka. Kadang ada yang naik, ada pula yang turun status sosialnya. Inilah yang menjadi alasan mengapa masyarakat selalu dinamis.

DAMPAK KONFLIK SOSIAL, IPS, KLS XII, SMT 1, TUJUAN PEMBELAJARAN 7, BAB 2

Dampak konflik sosial sangat besar.  Konflik sosial memiliki dampak yang bersifat positif dan negatif.
Adapun dampak positif dari konflik social adalah sebagai berikut:
  1. Konflik dapat memperjelas berbagai aspek kehidupan yang masih belum tuntas. 
  2. Adanya konflik menimbulkan penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. 
  3. Konflik dapat meningkatkan solidaritas diantara angota kelompok. 
  4. Konflik dapat mengurangi rasa ketergantungan terhadap individu atau kelompok. 
  5. Konflik dapat memunculkan kompromi baru.
Adapun dampak negatif yang ditimbulkan oleh konflik sosial adalah sebagai berikut:
  1. Konflik dapat menimbulkan keretakan hubungan antara individu dan kelompok. 
  2. Konflik menyebabkan rusaknya berbagai harta benda dan jatuhnya korban jiwa. 
  3. Konflik menyebabkan adanya perubahan kepribadian. 
  4. Konflik menyebabkan dominasi kelompok pemenang.

BENTUK PENGENDALIAN KONFLIK SOSIAL, IPS, KLS XII, SMT 1, BAB 2

Secara umum, ada 3 macam bentuk pengendalian konflik :

1. KONSILIASI pengendalian konflik yang dilakukan dengan
melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak-pihak bertikai.



2. MEDIASI pengendalian yang dilakukan apabila kedua pihak
yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga
sebagai mediator.




3. ARBITRASI pengendalian yang dilakukan apabila kedua
belah pihak yang berkonflik sepakat untuk
menerima/terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang
akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk
menyelesaikan konflik.

FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SOSIAL, IPS ,KLS XII, SMT 1, TUJUAN PEMBELAJARAN 5, BAB 2

FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SOSIAL
1. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.

PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL, IPS, KLS XII, SMT 1, TUJUAN PEMBELAJARAN 4, BAB 2


A. PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL
Konflik berasal dari kata kerja latin configure, yang berarti saling memukul, yang dimaksud dengan konflik sosial adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara satu pihak dengan pihak lain didalam masyarakat yang ditandai dengan adanya sikap saling mengancam, menekan, hingga saling menghancurkan. Konflik sosial sesungguhnya merupakan suatu proses bertemunya dua pihak atau lebih yang mempunnyai kepentingan yang relative sama terhadap hal yang sifatnya terbatas. Dengan demikian, terjadilah persaingan hingga menimbulkan suatu benturan-benturan fisik baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Berikut ini beberapa pendapat ahli tentang pengertia konflik :

CIRI-CIRI,FUNGSI DAN BENTUK STRUKTUR SOSIAL, IPS, KLS XII, SMT 1, TUJUAN PEMBELAJARAN 1,2&3, BAB 2

CIRI-CIRI STRUKTUR SOSIAL.
Beberapa ciri struktur sosial dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Struktur sosial mengacu kepada hubungan-hubungan sosial yang pokok, yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang kemungkinan besar dilakukan secara organisatoris.
b. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.
c. Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat.
d. Struktur sosial merupakan realitas sosial tersendiri.
e. Struktur sosial adalah tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.


Ciri-ciri struktur sosial
Beberapa ciri struktur sosial dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Struktur sosial mengacu kepada hubungan-hubungan sosial yang pokok, yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang kemungkinan besar dilakukan secara organisatoris.
b. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.
c. Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat.
d. Struktur sosial merupakan realitas sosial tersendiri.
e. Struktur sosial adalah tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.


Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2178962-ciri-fungsi-dan-bentuk-struktur/#ixzz2CU7Z6vWH
Ciri-ciri struktur sosial
Beberapa ciri struktur sosial dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Struktur sosial mengacu kepada hubungan-hubungan sosial yang pokok, yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang kemungkinan besar dilakukan secara organisatoris.
b. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.
c. Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat.
d. Struktur sosial merupakan realitas sosial tersendiri.
e. Struktur sosial adalah tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.


Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2178962-ciri-fungsi-dan-bentuk-struktur/#ixzz2CU7Z6vWH
FUNGSI STRUKTUR SOSIAL, SEBAGAI BERIKUT:

PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL, IPS, KLS XII, SMT 1, TUJUAN PEMBELAJARAN 1, BAB 2

 Pendidikan adalah suatu usaha sadar manusia mempersiapkan generasi mudanya. Dalam mempersiapkan generasi muda tersebut, pendidikan harus mulai dari apa yang sudah memilikinya dan apa yang sudah diketahuinya. Apa yang sudah dimilikinya dan sudah diketahuinya itu adalah apa yang terdapat pada lingkungan terdekat peserta didik terutama pada lingkungan budayanya. Prinsip ini berkenaan dengan cara bagaimana peserta didik belajar.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan terdekat peserta didik akan selalu berpengaruh terhadap kehidupan peserta didik. Pengaruh itu terkadang positif tetapi tidak jarang pula bersifat negative. Sebagai upaya sadar, pendidikan haruslah memperkuat dan mengembangkan pengaruh positif dan mengurangi pengaruh negative tersebut. Pengaruh positif diarahkan untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai-nilai budaya masyarakat dan bangsa untuk menjadi sesuatu menjadi suatu kepribadian baru peserta didik. Dalam bahasa undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan berfungsi untuk “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.

 Pentingnya Pendidikan Multikultural

PERANAN PENDIDIKAN MULTIKULTUR MENJAGA INTEGRASI BANGSA, IPS, KLS XII, SMT 1, BAB 2

 Pendidikan adalah suatu usaha sadar manusia mempersiapkan generasi mudanya. Dalam mempersiapkan generasi muda tersebut, pendidikan harus mulai dari apa yang sudah memilikinya dan apa yang sudah diketahuinya. Apa yang sudah dimilikinya dan sudah diketahuinya itu adalah apa yang terdapat pada lingkungan terdekat peserta didik terutama pada lingkungan budayanya. Prinsip ini berkenaan dengan cara bagaimana peserta didik belajar.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan terdekat peserta didik akan selalu berpengaruh terhadap kehidupan peserta didik. Pengaruh itu terkadang positif tetapi tidak jarang pula bersifat negative. Sebagai upaya sadar, pendidikan haruslah memperkuat dan mengembangkan pengaruh positif dan mengurangi pengaruh negative tersebut. Pengaruh positif diarahkan untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai-nilai budaya masyarakat dan bangsa untuk menjadi sesuatu menjadi suatu kepribadian baru peserta didik. Dalam bahasa undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan berfungsi untuk “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.

KEANEKARAGAMAN KELOMPOK SOSIAL MASYARAKAT MULTIKULTURAL, IPS, KLS XII, SMT 1, BAB 2


Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural di Indonesia


Analisa Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
  • Kelompok ras / etnik
Pengertian ras menyangkut aspek biologis (fisik) dan aspek sosial (kebiasaan)

Kelompok etnik menurut Francis : suatu komunitas yang menampilkan persamaan bahasa adat istiadat, kebiasaan, wilayah, bahkan sejarah. Etnik ditandai dengan persamaan warisan kebudayaan dan ikatan batin (wefeeling).
Menurut Koentjaraningrat : sama dengan suku bangsa

  • Kelompok agama dan kepercayaan

  • Kelompok sosial yang didasarkan gender

  • Kelompok sosial berdasarkan profesi

  • Kelompok sosial berdasarkan klan
Klan : suatu kelompok kekerabatan yang terdiri atas semua keturunan dari seorang nenek moyang yang diperhitungkan melalui garis keturunan sejenis (Koentjaraningrat)

  • Kelompok suku bangsa
Suku bangsa adalah kelompok masyarakat dengan corak kebudayaan yang khas (Koentjaraningrat)


  • Kelompok sosial berdasarkan perbedaan usia (senioritas)
 D.  Sarana Pemersatu Kemajemukan Masyarakat Indonesia
ü  Bahasa Indonesia
ü  Kebudayaan nasional
ü  Lagu Indonesia Raya
ü  Bendera merah – putih
ü  Pancasila
ü  Wilayah

PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL MASYARAKAT MULTIKULTURAL, IPS, KLS XII, SMT 1,BAB 2

PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL --> Multikultur

Kelompok social bukan merupakan kelompok yang statis. Setiap kelompok social selalu mengalami perkembangan atau perubahan. Beberapa kelompok social sifatnya lebih stabil dari pada kelompok lainnya. Strukturnya tidak banyak mengalami peubahan yang mencolok. Namun, adapula kelompok social yang mengalami perubahan yang cepat, walaupun tidak ada pengaruh dari luar.

KELOMPOK SOSIAL MASYARAKAT MULTIKULTURAL, IPS, KLS XII, SMT 1,TUJUAN PEMBELAJARAN 2, BAB 2

PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL

Manusia dilahirkan kedunia seorang diri, tetapi kemudian hidup berkelompok dengan keluarganya. Seperti kita ketahui, manusia pertama adam telah ditakdirkan untuk hidup bersama dengan manusia lain yaitu istrinya yang bernama hawa.
Mereka lalu beranak pinak, terbentuklah keluarga, kelompok social, kelompok kekerabatan, masyarakat, bangsa, dan Negara.

1. Proses pembentukan kelompok sosial

Didalam hubungan antara manusia dengan manusia lain, yang paling penting ialah reaksi yang tinbul akibat hubungan-hubungan social tersebut. Reaksi yang timbul itu, menyebabkan tindakan dan tanggapan seseorang menjadi bertambah luas. Misalnya, kalau seseorang mempunyai teman, dia memerlukan reaksi, entah yang berujut pujian atau celaan, yang mendorong munculnya tindakan-tindakn selanjutnya. Sejak dilahirkan, manusia sudah mempunyai hasrat atau keinginan pokok, yaitu:
a. keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain dalam masyarakat
b. keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

PENGERTIAN MULTIKULTURAL, IPS, KLS XII, TUJUAN PEMBELAJARAN 1, SMT 1, BAB 2


PENGERTIAN MULTIKULTURAL




Dunia ini di ciptakan oleh Allah sebagai suatu sarana pemenuhan kebutuhan bagi manusia. Dan Allah menciptakan makhluknya selalu berpasang-pasangan, sedangkan dalam Al-Quran Allah berfirman bahwa telah kami ciptakan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Maka dari itu jelaslah, dalam pandangan islam suatu kemajemukan masyarakat itu memang sudah ada dari awal penciptaan manusia.
Begitu pula dilihat dari sudut pandang ilmu sosial, dalam Al-Quran manusia disebut sebagai “An-Nas”, yang artinya manusia sebagai makhluk sosial. Yang mana manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa adanya dukungan dari manusia yang lain. Di beberapa ayat lain manusia disebut sebagai “AI-Insan”, ini menunjukkan bahwa manusia adalah seorang individu yang unggul. Mengapa demikian? karena seorang manusia diciptakan dengan karakter yang berbeda dengan manusia yang lainnya. Jadi, sampailah pada kesimpulan bahwa manusia adalah seorang individu sekaligus makhluk sosial yang dengan kekarakteristikannya terbentuklah suatu masyatakan majemuk yang menghiasi dunia ini. 
 
 

BENTUK DAN STRATEGI ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA, IPS, KLS XI, SMT 1&2 , BAB IV

Boedi Oetomo (BO)

                                                                                                                                                                                                                                                                                                              Berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 di Yogyakarta. Pendirinya adalah para mahasis wa STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa di Jakarta) yang dipelopori dr. Soetomo, dr. Wahidin Soedirohoesodo, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dr. Goenawan Mangoenkoesoemo, dan lain-lain. Keanggotaan organisasi hanya meliputi suku Jawa dan Madura kemudian ditambah Bali karena dianggap mempunyai kebudayaan yang sama. Keanggotaan hanya meliputi kaum bangsawan/elit saja. Organisasi Boedi Oetomo ditetapkan sebagai organisasi modern pertama di Indonesia dan merupakan tonggak awal kebangkitan nasional Indonesia. Suatu keputusan politik pemerintah RI yang masih menimbulkan perdebatan di kalangan bangsa Indonesia karena organisasi ini sebenarnya mendukung penjajahan Belanda, tidak pernah mencita-citakan Indonesia merdeka, tidak nasionalis, ( anggotanya hanya orang Jawa, Madura, dan Bali), anti agama bahkan tidak ikut serta mengantarkan kemerdekaan Indonesia karena organisasi BO bubar pada tahun 1935. Pada awal berdirinya Boedi Oetomo bergerak di bidang pendidikan dan sosial budaya dan baru berpolitik pada tahun 1915. Boedi Oetomo dalam perjuangannya kemudian melebur dalam PPPKI (Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia) selanjutnya melebur dalam PBI (Persatuan Bangsa Indonesia) yang berubah namanya menjadi Parindra (Partai Indonesia Raya). Pada tahun 1935 Boedi Oetomo secara resmi dibubarkan.

2. Syarikat Islam (SI)

Berdiri di Solo, Jawa Tengah tanggal 16 Oktober 1905 dengan nama awal Syarikat Dagang Islam yang dipimpin/didirikan oleh Haji Samanhudi. Latar belakang berdirinya SDI adalah sebagai perlawanan terhadap golongan pedagang Cina yang memonopoli bahan batik sedangkan tujuan berdirinya adalah memajukan perdagangan Indonesia yang berdasarkan Islam. Karena keanggotaan Syarikat dagang Islam terbatas hanya para pedagang saja maka pada tanggal 10 September 1912 diubah namanya menjadi Syarikat islam (SI) dengan pimpinan Haji Oesman Said Tjokroaminoto (HOS Tjokroaminoto). Haluan perjuangan SI adalah anti imperialisme dan Kapitalisme. SI bersifat nasionalis, menentang penjajah Belanda dan mencita-citakan Indonesia merdeka sehingga sangat berbeda jauh dengan Boedi Oetomo. Walaupun demikian ternyata SI tidak dijadikan sebagai tonggak kebangkitan nasional tetapi jatuh kepada Boedi Oetomo yang tidak nasionalis. SI terbuka untuk umum dengan Islam sebagai landasan perjuangan organisasi. Perlawanan SI ditujukan terhadap semua bentuk penindasan ataupun ketidakseimbangan sosial. SI yang bersifat terbuka mendapat dukungan rakyat Indonesia sehingga dalam waktu singkat menjadi organisasi yang besar. Pemerintah Kolonial Belanda tidak memberikan ijin SI menjadi badan hukum karena mencurigai dan khawatir terhadap organisasi yang besar ini walaupun terhadap SI-SI lokal ijin diberikan dengan mudah.Keanggotaan SI yang bersifat terbuka membuat SI kemudian pecah. Dalam tubuh SI terdapat tiga aliran yang berbeda, yaitu :
1. Aliran yang berpegang teguh kepada agama Islam
2. Aliran yang lunak, evolusioner, dan kooperatif terhadap Pemerintah Kolonial Belanda
3. Aliran yang keras, revolusioner, dan non kooperatif